infogeh.co, Bojonegoro – Seorang kakek bernama Wiji (70), warga Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah tertabrak kereta api Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya, di perlintasan tanpa palang pintu di desa setempat. Kamis malam (01/12/2022).
Belum diketahui secara pasti kronologi kejadian hingga korban tertabrak kereta api tersebut.
Korban pertama kali ditemukan oleh petugas jaga atau security Stasiun Kalitidu yang awalnya mendapat informasi dari masinis kereta api, bahwa telah ada orang yang tertabrak kereta api.
Kepala Desa (Kades) Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Imam Mawardi, menjelaskan bahwa awalnya satpam (security) Stasiun Kalitidu mendapat informasi dari masinis kereta api kalau keretanya menabrak orang, sehingga petugas tersebut mendatangi lokasi kejadian.
“Kalau kronologinya tidak ada yang tahu pasti. Orang-orang itu tahunya setelah Satpam Stasiun Kalitidu datang ke situ, orang-orang baru tahu. Dari stasiun kan dilapori masinis, kalau keretanya nabrak orang. Akhirnya security datang ke lokasi itu, orang orang baru tahu.” kata Kades Kalitidu, Imam Mawardi. Jumat (02/12/2022).
Selanjutnya jenazah korban oleh pihak kepolisian, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk dilakukan visum.
Menurut Kades, saat kejadian tersebut warga masih belum mengetahui identitas korban, karena kondisi mayat korban yang sulit dikenali, hingga akhirnya ada seorang warga yang menemukan senter yang diduga milik korban.
“Tadi malam itu sampai dibawa ke rumah sakit Bojonegoro belum ada yang mengenali semua. Terus ada senter yang tertinggal dan ada warga yang mengenali senter tersebut milik korban. Akhirnya saya suruh bawa ke rumahnya untuk menanyakan pada istrinya. Ternyata betul senter tersebut milik korban.” kata Kades Imam Mawardi
Kapolsek Kalitidu, Polres Bojonegoro, Inspektur Satu (Iptu) Usodo, menjelaskan bahwa korban tertabrak kereta api Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta nomor lokomotif CC 2061504, di perlintasan tanpa palang pintu tepatnya 300 meter ke arah barat dari palang pintu rel kereta api Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu.
“Jenazah korban selanjutnya kami bawa ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk dilakukan visum et-repertum.” tutur Kapolsek
Kapolsek membenarkan bahwa awalnya identitas korban masih belum diketahui, namun selanjutnya petugas mendapatkan informasi dari Kepala Desa Kalitidu bahwa petunjuk awal dari senter yang tergeletak di TKP dan pakaian yang digunakan adalah milik korban.
“Selanjutnya keluarga korban mendatangi RSUD Bojonegoro untuk memastikan identitas korban. Keluarga memastikan bahwa korban adalah keluarganya,” kata Kapolsek.
Setelah dipastikan identitasnya, selanjutnya petugas dengan didampingi Kepala Desa Kalitidu menyerahkan jenazah korban kepada ahli warisnya. “Jenazah korban telah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.” kata Kapolsek.
Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Kumparan.com