Dihantam Puting Beliung, 6 Rumah di Buleleng Bali Rusak Parah

banner 728x90

infogeh.co, Bali – Sebanyak enam rumah warga di Desa Banyu Poh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, rusak akibat terjangan angin puting beliung, Senin (6/2/2023).

Angin puting beliung menerjang rumah warga sejak Minggu (5/2/2023) petang hingga malam. Sebelum puting beliung melanda, wilayah itu diguyur hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang.

Salah seorang warga yang rumahnya terdampak, Putu Suardika mengatakan, angin kencang sudah mulai melanda Minggu sekitar pukul 18.00 Wita. Angin kencang tersebut, kemudian menerbangkan kanopi rumahnya sekitar pukul 23.15 Wita.

“Saat itu saya sedang duduk-duduk di ruang tamu. Tiba-tiba melihat kanopi di teras rumah sudah terangkat dan di diterbangkan angin,” ujarnya, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin.

Akibat musibah itu Suardika mengaku mengalami kerugian hingga mencapai Rp 5 juta. Atap rumahnya yang terbuat dari baja ringan tersebut, rusak diterjang angin.

“Rumah tidak ada yang rusak karena sudah pakai kayu. Ini kanopi terbuat dari baja ringan, kerugiannya sekitar Rp 5 juta. Hanya di depan saja yang rusak,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan total ada enam rumah yang mengalami kerusakan akibat diterjang puting beliung. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 89 juta. Menurut Ariadi, ada tiga keluarga yang mengungsi pasca musibah tersebut.

“Ada tiga kepala keluarga yang mengungsi ke rumah keluarga, sementara atap masih perbaikan,” ungkapnya.

Dari 6 rumah yang rusak, kerusakan tersebut sebagian besar terjadi pada atap rumah. “Datanya baru kami terima, besok kami assesmen kebutuhan daruratnya,” kata Ariadi.

“Nanti akan kami verifikasi untuk bantuan sosial yang tidak direncanakan dan diusulkan. Kami sudah punya anggarannya,” imbuh dia. P

ihaknya mengimbau pada masyarakat Buleleng agar tetap waspada. Mengingat, beberapa hari ini sering terjadi cuaca hujan disertai angin kencang.

“Nelayan juga kami imbau waspada, kalau cuaca tidak memungkinkan jangan melaut. Selalu ikuti perkembangan informasi dari BMKG melalui situsnya atau media sosial BPBD,” kata Ariadi.

Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Kompas.com

banner 1080x1080
close
Banner iklan disini