infogeh.co, Samarinda – Kedatangan rombongan Presiden Joko Widodo ke Samarinda, Kalimantan Timur pada Rabu (22/6) disambut demonstrasi mahasiswa dan elemen sipil di depan pintu gerbang Universitas Mulawarman (Unmul) di Jalan Muhammad Yamin.
Sejumlah tuntutan disuarakan dengan spanduk putih tinta merah. Isu yang diangkat mulai dari guru honorer, lubang bekas tambang yang menelan nyawa, perbaikan jalan rusak yang tak kunjung bereskan.
“Tuntutan kami merupakan fakta yang belum diselesaikan hingga hari ini,” ujar Ahmad Fikrianto, Korlip Aliansi Borneo Menggugat.
Ahmad menyoroti persoalan jalan rusak di kota ataupun antarkabupaten/kota. Dia berkata sudah seharusnya warga mendapatkan hak yang sama.
“Tak ada perbedaan antara rakyat dan pejabat. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Ketika presiden datang, jalan rusak dan berlubang disulap menjadi mulus hanya dalam hitungan hari,” kata Ahmad.
“Antara rakyat dan pejabat tak ada perbedaan. Warga juga berhak merasakan jalan yang mulus dan baik. Bukan berlubang dan rusak,” imbuhnya.
Persoalan guru honorer disorot mulai dari gaji kecil hingga statusnya yang tak kunjung diangkat sebagai ASN. Demikian pula dengan pemerataan pendidikan serta sekolah yang rusak.
Problem lain adalah lubang bekas tambang. Mengutip data Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kaltim, Ahmad menyebut setidaknya ada 149 lubang bekas tambang di kawasan Ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Lubang bekas tambang itu setidaknya dihasilkan dari total 25 konsesi perusahaan tambang. Pada perhitungan awal, tahun 2019, JATAM mencatat ada 94 lubang tambang di lahan seluas 180 ribu hektare.
“Namun pada 2022 kemudian jumlahnya meningkat 60 persen atau 149 lubang tambang,” sebutnya.
Kata Ahmad, masih menukil data yang sama dari JATAM, lubang bekas tambang ini pula yang merenggut 40 nyawa di Kaltim sejak 2011 hingga 2021.
Sebagian besar dari puluhan korban tambang merupakan remaja dan anak-anak. Hanya 7 orang yang tercatat sebagai orang dewasa.
Fikri mendesak intervensi pemerintah agar persoalan tersebut tak berlarut-larut. Sebab masih ada 1.357 lubang bekas tambang tersebar di Kaltim.
“Ketika ada IKN, harusnya lubang bekas tambang ini tuntas,” tegasnya.
Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Cnnindonesia.com