infogeh.co, Cianjur – BNPB melaporkan jumlah terbaru korban akibat gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada (21/11). Tercatat hingga Selasa (29/11), korban meninggal menjadi 327 orang.
“Tim gabungan pencarian dan penyelamatan gempa bumi Cianjur berhasil menemukan 4 jenazah di lokasi pencarian pada Selasa (29/11),” kata Komandan Kodim 0608 Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto.
“Penemuan tersebut menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 327 orang,” lanjut dia.
Sementara korban hilang akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 13 orang. Hal tersebut karena ada laporan baru orang hilang dari kepala desa sebanyak 8 orang.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, ada laporan korban hilang tambahan pada Selasa (29/11) pagi yang kami terima dari Desa Cijedil sebanyak 6 orang dan dari Desa Mangunkarta sebanyak 2 orang. Sehingga total korban hilang menjadi 13 jiwa,” ucap Hariyanto.
Selanjutnya korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang. Artinya, 40 pasien luka berat yang sebelumnya masih dirawat saat ini sudah pulang dan melakukan rawat jalan.
BNPB bersama Kemen PPPA dan UNFPA terus melanjutkan validasi jumlah titik pengungsian per hari ini pukul 15.00 WIB menjadi 39.985. Total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52.987 dan pengungsi perempuan 55.733 jiwa.
Terkait distribusi logistik ke desa yang sulit diakses, tetap dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda 2.
Logistik yang diberikan berupa air mineral 100 dus, beras 2600 kg, mi Instan 172 dus, obat-obatan 18 dus, selimut 495 pcs, perlengkapan ibadah 30 pcs, makanan dalam kemasan 52 pcs, terpal 229 lembar, paket sembako 400 pake dan matras 450 lembar.
Selain dari BNPB, BPBD, dan Pemkab Cianjur, bantuan juga terus berdatangan dari donatur, lembaga non pemerintah, relawan hingga kementerian/lembaga.
Haryanto mengingatkan kepada masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing apabila rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur.
“Kondisi kegempaan sudah mulai melemah di mana masyarakat kami imbau untuk kembali ke rumah yang rumah masing-masing yang tidak rusak,” ujar Haryanto.
Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Kumparan.com