infogeh.net, Opini – Entah kapan tepatnya obrolan itu terjadi, mungkin sekitar 7 tahun yang lalu.
Obrolan ringan prihal ” mengapa masyarakat disekitar tempat kami tinggal lebih seneng makan di warung pecel lele emperan jalan yang masih menggunakan atap tenda sederhana dibandingkan makan di tempat yang mungkin lebih bersih, semisal kios maupun ruko dua atau tiga lantai.
Beberapa berpendapat, mungkin bagi sebagian masyarakat, makan di warung tenda lebih asyiik dan lebih berasa ????
Atau pendapat lain, semisal banyak orang yang lebih nyaman dan PeDe makan di warung emperan. Karena itu berarti “Gue Banget”, dan memang ndak was-was, he.he… harganya sesuai dengan kondisi dompet.
Tidak sedikit lho, orang mengganggap makan di tempat semisal kios atau ruko, harganya pasti lebih muahal ????????
Tapi apapun itu, setiap produk dan dimana tempat menjualnya memiliki tentu segmentasi dan ceruk tersendiri.
Jadi ingat statmen Panji Pragiwaksono,
“Sebenarnya tidak ada produk yang tak laku, yang ada kita belum menemukan cara yang tepat untuk menjualnya”.
Ada juga pendapat lain, bahwa ditengah kompetisi yang ketat dan padat, memiliki produk yang sedikit lebih baik itu masih kalah dengan memiliki produk yang beda dengan yang lainnya.
Apalagi bila mampu menciptakan pasar baru terhadap produk yang kita punya, wah pasti itu lebih “Joss” lagi.
Yang penting dan harus diingat, target dari semua usaha itu kan kuantitas pembelian.
Jadi jangan salah menentukan konsep.
Apa produk kita, dan dimana menjualnya.
????????????
Selamat hari Rabu.
(M Imron Rosadi)