infogeh.co, Jakarta – Acara ‘Gerakan Nusantara Bersatu’ yang digelar oleh relawan Jokowi di Stadion GBK pada Sabtu (26/11) memicu polemik. Mulai dari dugaan over capacity, sampah menumpuk hingga mendapat kecaman dari PDIP.
Selain itu, acara yang dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi itu juga mengakibatkan jalanan sekitar GBK mengalami kemacetan. Hal ini disebabkan oleh parkiran bus relawan yang mengular di bahu jalan menyebabkan penyempitan jalan.
Terkait dugaan over capacity, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Rakhmadi Afif Kusumo memberikan penjelasan.
Rakhmadi menuturkan, acara itu tidak melebihi kapasitas yang sudah ditentukan.
“Kami selaku penjaga fasilitas menyampaikan siapa pun harus mengikuti aturan. Kami meminta 70 persen capacity (maksimal)” kata Rakhmadi.
Penetapan kapasitas maksimal ini sesuai dengan aturan Keputusan (SK) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Nomor e-1963/PW.01.02 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 1 Corona Virus Disease 2019 Pada Sektor Usaha Pariwisata.
Dalam aturan tersebut, kapasitas penonton diatur maksimal 70 persen dari kapasitas venue.
“Bisa dilihat juga di dokumentasi kegiatan kemarin jauh dari penuh,” lanjutnya.
Menurut keterangan Kasat Lantas Wilayah Jakarta Pusat, Kompol Purwanta, acara Gerakan Nusantara Bersatu ini dihadiri oleh kurang lebih 200 ribu relawan.
Jika melihat kapasitas maksimal GBK dalam website resminya, stadion yang diresmikan tahun 1962 ini memiliki kapasitas kurang lebih 78 ribu kursi.
Dalam acara kemarin, relawan tidak hanya duduk di kursi, namun juga tumpah ruah ke lapangan rumput. Sehingga diperkirakan bisa menampung lebih banyak pengunjung.
Meski begitu, Rakhmadi tetap tegas mengatakan acara kemarin tidak melewati batasan aturan kapasitas maksimal 70 persen. Bahkan ia mengatakan tak segan membubarkan kerumunan jika melebihi kapasitas dengan alasan keamanan.
“Dalam acara tersebut kami sampaikan GBK itu bekerja sama dengan pihak Kepolisian, Pemda dan Parekraf untuk menertibkan. Jadi kalau tidak ada izin keluar dan atau over capacity yang dapat membahayakan, maka kami akan hentikan,” kata dia.
Dinas Lingkungan (LH) DKI Jakarta melaporkan ada 31 ton sampah selama berlangsungnya acara tersebut. Saat ini, pihaknya telah berhasil membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
“Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta berhasil mengumpulkan total 31 ton sampah selama berlangsungnya event Nusantara Bersatu di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta Pusat, sejak Sabtu (26/11) pagi. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan kawasan ruang terbuka publik di Jakarta,” ungkap Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
“Semua terlibat dalam membereskan sampah ini. Baik dari Kasudin, Kasatpel, hingga PJLP semua terlibat. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras, kerja sama dan kekompakannya dalam menuntaskan penanganan sampah ini,” ujarnya.
Selain ratusan personal, pihaknya juga mengerahkan puluhan kendaraan yang terdiri dari mobil lintas (pick up), street sweeper, serta truk sampah anorganik.
“Kita mengerahkan 28 unit mobil pick up, 14 unit street sweeper, serta 10 unit truk. Untuk menunjang kegiatan Nusantara Bersatu ini kami juga menyediakan 38 unit toilet portable, 2 unit bis toilet VIP, truk tangki air bersih 2 unit, dan truk tangki air kotor 3 unit,” tambah Kadis LH Asep.
Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Kumparan.com