Koneksi Antar Materi (Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1) Pemikiran Ki Hajar Dewantara

banner 728x90

Program Guru Penggerak Angkatan 8 UPT SDN 1 Pardasuka Timur Kab. Pringsewu Lampung

  • Pengajaran dan Pendidikan Menurut KI Hajar Dewantara

KI Hajar Dewantara secara terpisah, membedakan pengertian pendidikan dan pengajaran. Menurut beliau, pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan budi pekerti, kecerdasan, dan kemampuan jasmani siswa atau murid yang selaras dengan lingkungan dan zamannya.

Tujuan akhir dari pendidikan itu sendiri agar anak dapat memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang individu maupun sebagai anggota bermasyarakat. Sedangkan pengajaran adalah bagian dari proses pendidikan itu sendiri, yaitu proses memberikan ilmu yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan keterampilan anak.

  • Pendidikan yang Menghamba Pada Murid

Keberpihakan pendidikan pada murid dalam hal ini yaitu memberikan kebebasan kepada murid untuk mengemukakan pendapat, mengembangkan pengetahuan, minat, dan bakatnya dengan cara yang mereka senangi.

  • Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya percaya bahwa anak terlahir ibaratnya seperti kertas yang sudah ada garis, posisi orang tua dan guru adalah untuk menebalkan garis serta memberikan warna pada kertas tersebut agar kertas kosong itu memiliki identitas. Orang tua maupun guru dapat memberikan warna apa saja yang diinginkan pada kertas itu sekehendak hati agar kelak tercipta kertas berwarna yang mereka inginkan.

Begitulah perumpamaan anak yang diberikan berbagai macam pembelajaran, kewajiban, dan pengharapan agar kelak mereka dapat tumbuh seperti yang diinginkan oleh orang tua dan guru.

Saya meyakini bahwa tindakan tegas saya saat menghukum anak karena melanggar adalah cara terbaik memberikan efek jerah agar mereka tidak mengulang kembali perbuatannya. Meski tujuan saya agar mereka jerah, namun saya melupakan bahwa ada efek boomerang dari tindakan tersebut. Anak menjadi takut melanggar karena takut mendapat marah dan hukuman dari guru, bukan karena mereka sadar bahwa perbuatan mereka sesungguhnya bukan perbuatan terpuji.
Lebih lanjut, saya menganggap bahwa dalam proses pembelajaran, sebagai guru, hanya saya yang boleh menentukan metode pembelajaran, anak cukup menerima apa yang saya berikan tanpa boleh protes sehingga pembelajaran yang saya usung berkesan teacher center. Hal ini membuat anak tidak dapat mengemukakan pendapat sehingga akhirnya berimbas pada hasil belajar mereka yang tidak memuaskan.

  • Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Cara pandang saya terhadap pendidikan dan pembelajaran menjadi berubah. Saya paham bahwa anak tidaklah terlahir seperti kertas kosong, mereka lahir dengan kekuatan kodrat namun masih samar-samar. Tujuan pendidikan adalah untuk menuntun atau memfasilitasi anak menebalkan garis samar-samar tersebut sehingga mereka dapat memperbaiki prilakunya dan kelak menjadi manusia yang selamat dan bahagia seutuhnya.

Saya menyadari bahwa tindakan tegas saya saat menghukum anak karena melanggar dapat saya ubah metodenya. Saya lebih baik memberi teladan kepada mereka, saya dapat menjadikan diri saya sebagai contoh dan panutan. Saya tidak ingin mereka takut melanggar karena tidak ingin mendapat marah dan hukuman dari guru, tetapi karena mereka sadar bahwa perbuatan mereka bukanlah perbuatan terpuji.
Lebih lanjut, saya akan memberikan kebebasan bagi anak dalam menentukan model pembelajaran yang mereka senangi. Saya akan berusaha membuat mereka menyukai belajar, salah satunya dengan mengkombinasikan pembelajaran dan permainan sebab sudah meniadi kodrat anak untuk bermain dan bahagia.

  • Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Saya akan membuat pembelajaran yang berpihak pada murid, saya akan menciptakan lingkungan belajar yang dapat membuat mereka bahagia dan nyaman. Saya akan mempelajari dan mempersiapkan berbagai teknik dan metode mengajar yang dapat meningkatkan minat dan antusiasme mereka dalam belajar.

Sebagai seorang pendidik, saya merasa masih sangat jauh dari konsep guru yang baik seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara. Namun demikian, saya akan tetap berusaha memperbaiki diri dan terus mengasah kemampuan saya untuk menjadi pendidik, guru, penuntun seperti yang diharapkan oleh Ki Hajar Dewantara.

banner 1080x1080
close
Banner iklan disini