infogeh.net, Tubaba – Pasar modern Pulungkencana tetap menjadi pasar tradisonal dengan konsep pasar wisata. Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad menegaskan, saat melakukan kunjungan bersama kepala tiyuh se-Kecamatan Tulangbawang Tengah, di pasar setempat, Rabu, 10 Februari 2021.
Bupati Umar Ahmad mengatakan pasar yang didesain dua lantai dengan ciri khas arsitektur beton Tubaba tersebut menyediakan 417 kios dan ratusan hamparan untuk pasar basar dan pasar ternak.
“Pasar Pulungkencana ini bangunannya didesain modern dengan menonjolkan karaktek arsitektur Tubaba. Untuk statusnya tetap menjadi pasar tradisional dengan konsep pasar wisata,” ujarnya.
Untuk menjadikan pasar tersebut menjadi tujuan wisata, pemkab akan menyiapkan kios khusus bagi tiyuh dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya di pasar tersebut.
“Saya juga meminta nanti setiap kecamatan membuat kios bersama untuk memasarkan produk unggulannya di pasar ini,” ujarnya.
Dia mengatakan setelah pasar tersebut beroperasi, pemkab akan menjadikan pasar tersebut menjadi salah satu lokasi tujuan wisata. Terkait dengan pembagian kios, pemkab tetap memprioritaskan untuk pedagang yang ada di pasar tersebut.
“Nah, untuk menjadikan pasar ini menjadi tujuan wisata saya berharap aparatur tiyuh dapat memiliki inovasi baru untuk memunculkan produk-produk unggulan yang bisa dipasarkan kepada wisatawan yang datang ke tubaba,” kata dia.
Bahkan untuk memikat pendatang ke pasar tersebut, pemkab akan membuat seragam khusus bagi pedagang. Juga larangan berjualan dikaki lima dan pola khusus untuk transaksi pembayaran sebagai pengganti rupiah.
“Memang berat untuk membuat pasar ini menjadi pasar wisata, tapi saya yakin pasar ini akan menjadi pasar tujuan wisata. Makanya, saya minta dukungan dari semua pihak agar niat ini bisa berjalan,” kata dia.
Pasar modern Pulungkencana dibangun menggunakan dana pinjaman daerah sebesar Rp80 miliar. Pembangunan pasar tersebut dilakukan dengan sistem multi years selama 18 bulan (2018-2020). Proyek ini dikerjakan PT. Berantas Adiperaya, anak perusahaan BUMN dengan nilai kontrak Rp77 miliar.
Sedangkan dari dana APBD, pemkab kembali mengelontorkan dana miliar rupiah sejak 2020-2021 untuk merampungkan finishing pasar tersebut mulai pintu roling kios, jaringan listrik, jaringan air dan penataan lahan parkir dan taman dipasar tersebut.
“Saat ini masih ada pekerjaan di Pasar Pulungkencana. Tapi, statusnya finishing,” ujar Kabid Ciptakarya, Rimi, kemarin.
Berita dan informasi ini diterbitkan terlebih dahulu dihalaman resmi Lampost