infogeh.co, Lampung Selatan – Perkebunan/ Lahan tanaman bambu di Gunung Rajabasa sumber daya alam yang cukup besar, salah satunya wilayah Desa Canggung Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat desa yang memiliki usaha rumahan.
Patut di ketahui, yakni warga Desa Canggung Tarmizi pada saat itu pernah menjabat sebagai Kepala Desa Canggung Priode 2017-2023, ternyata memiliki usaha rumahan seperti pembuatan tusuk sate.
Usai dirinya tak menjabat lagi sebagai kepala desa canggung, (Tarmizi) mendirikan usaha rumahan seperti memproduksi berbagai macam tusuk sate yang bahan dasarnya berupa tanaman bambu.
Dalam produksi usaha rumahan seperti tusuk sate ini, harus melalui proses tahapan yang guna menjaga kualitas tusuk sate yang akan di produksi.
“Melimpahnya tumbuhan bambu di Gunung Rajabasa ini, membuat diri saya memiliki Inisiator untuk mendorong keluarga dan masyarakat agar bersama – sama produksi tusuk sate,”ujar Tarmizi.
“Produksi tusuk sate ini terbukti dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat, dari situ dapat kita lihat bahwa ide usaha dengan memanfaatkan bambu agar menguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup kita dan warga sekitarnya” tegasnya.
Selanjutnya, Tarmizi (exs Kepala Desa Canggung) mengatakan, untuk saat ini baru ada satu mesin produksi, nantinya akan pengadaan terhadap lima unit mesin produksi tusuk sate. Lima mesin itu nanti akan hadir untuk meningkatkan produksi tusuk sate, sehingga dapat lebih berdayakan warga pengangguran,” tuturnya.
Tarmizi sedikit menjelaskan, untuk bambunya saat ini mengepulkan dari warga sekitar, yang dibeli langsung dengan cara kiloan,”jelasnya pada hari Minggu sore, (08/10/2023).
Untuk saat ini, hasil produksi dipasarkan kepada konsumen dan pengepul masih wilayah Lampung Selatan, seperti di Sidomulyo, Kalianda, Tanjung Sari dan sekitarnya. Tusuk sate juga dapat dipesan dalam partai besar,”tambahnya.
Sementara salah satu pekerja, Arifin mengungkapkan rasa bersyukur dengan adanya usaha rumahan seperti pembuatan tusuk sate berbahan dasar bambu itu,” ungkapnya.
“Berkat ada usahan rumahan milik bapak Tarmizi ini, kami merasa terbantu memiliki pekerjaan untuk mencukupi perkonomian. Karena untuk saat ini seumuran kami ini sangatlah sulit mencari pekerjaan.
Saya ketahui saat ini, bekerja ataupun yang ikut berkecimpungan dengan memproduksi tusuk sate ini udah mencapai puluhan orang yang berbagi tugas pengolahan seperti pengambilan bambu, memotong sesuai ukuran bambu, pembelahan bambu hingga menghaluskan hingga menjadi tusuk sate berkualitas untuk siap dipasarkan ke konsumen,” kata Arifin.
“Kami harap usaha ini teruslah berjalan, sehingga dapat memberdayakan warga dan bisa berpotensi menjadi sumber pendapatan selanjutnya, khususnya warga canggung dan sekitarnya,”tutupnya.