Bocah di Blitar Tewas Tertimpa Dinding Bak Penampungan Air Wudu saat Hendak Shalat di Masjid

banner 728x90

infogeh.co, Blitar – MIH, seorang anak berumur 11 tahun tewas tertimpa dinding beton dari bak penampungan air wudu di Masjid Riyatus Shohibin, Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (5/3/2022) petang, saat korban sedang mengambil air wudu untuk mengikuti shalat maghrib berjamaah di masjid tersebut. Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiono mengatakan, korban tewas di lokasi kejadian setelah mengalami luka parah pada pelipis kanannya.

“Bak penampungan air dengan dinding berukuran tebal itu tiba-tiba ambrol persis, saat korban sedang berwudu,” ujar Udiono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/3/2022). Menurut Udiono, bak penampungan air itu berukuran 70 sentimeter x 3 meter dan tinggi 1,5 meter. Bukan hanya berukuran cukup besar, kata dia, bak itu dibuat pada posisi sekitar 1 meter di atas permukaan lantai ruang wudu.

“Keterangan dari pengurus masjid, tidak ada retak pada konstruksi penampung air wudu sebelum kejadian,” ujarnya.

Udiono mengatakan, polisi menduga kekuatan konstruksi penampungan air wudu itu tidak seimbang dengan beban yang harus ditahan saat bak itu terisi penuh. Ketika peristiwa itu terjadi, ujarnya, material dinding bak ambrol seluruhnya dan diikuti oleh tumpahnya air yang ada di dalamnya.

Pada saat kejadian, kata dia, sebenarnya korban sedang berdua dengan temannya, M Syihabuddin (11). Namun, Syihabuddin hanya mengalami luka lecet pada kaki karena kebetulan posisinya terlindung oleh tiang bangunan tempat wudu tersebut.

Sementara orangtua korban, kata Udiono, menyatakan tidak akan menuntut pihak takmir masjid atas peristiwa yang merenggut nyawa anak mereka

“Kedua orang tua korban menganggap ini sebagai musibah dan menolak dilakukan visum atau pun otopsi atas jenazah korban,” ujarnya.

 

Berita ini telah lebih dulu diterbitkan di halaman resmi Kompas.com

banner 1080x1080
close
Banner iklan disini