18 Ide Untuk Lampung

banner 728x90

infogeh.co, Bandar Lampung – Setelah Partai Ummat ditetapkan menjadi peserta pemilu beberapa hari yang lalu, maka akan ada 18 partai nasional (ditambah enam partai lokal Aceh) yang akan berkontestasi dalam merebut simpati rakyat pada 14 Februari 2024 nanti.

Bila kita hitung, kurang lebih 400 hari kedepan proses menuju hari H akan berlangsung. Rasanya sayang sekali bila sisa hari tersebut hanya di hiasi dengan bertaburnya spanduk, billboard dan sembako.

Kebayang bakal asyik dan seru bila dengan waktu yang tersedia ini, ruang publik diisi dengan rangkaian debat dan diskusi. “Bedah Ide, gagasan dan program” yang ditawarkan oleh 18 partai peserta pemilu.

Dalam kontek lokal, ide ini bisa difasilitasi oleh KPU, media atau bahkan kampus. Kita akan menyaksikan para ketua partai ataupun jubirnya berbicara tentang tawaran ide membangun Lampung.

Kita perlu men “challenge” ide serta tawaran program dari partai-partai yang ada. Bagaimana mengembangkan pertanian, pariwisata serta dukungan berwirausaha di Lampung.

Belum lagi tentang isu kemiskinan dan keamanan yang memang jadi PR terbesar di Provinsi ini. Rasanya publik perlu bahkan harus tahu, apa gagasan yang ditawarkan oleh partai-partai tersebut untuk mengatasinya.

Lalu bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Lampung serta membangun desa dengan segala kearifan lokal, inipun satu tema yang menarik untuk di bedah.

Wah, tambah mantab lagi, nantinya segala ide yang dilontarkan oleh 18 partai tersebut akan di kritisi olah para akademisi, aktivis serta praktisi. Disinilah nanti akan diuji. Mana ketua ataupun jubir partai yang memiliki isi kepala yang cemerlang. Karena dengan begitu banyaknya isi rekening kedepan sudah tidak lagi relevan.

Bagaimanapun politik transaksional kedepan harus kita akhiri. Pertarungan gagasan mestinya lebih dikedepankan, hantaran sembako dan uang makin terminimalisir, bahkan disudahi.

Sejatinya, ruang politik kita harus mampu melahirkan berbagai macam ide perbaikan. Maka setiap individu maupun kelompok yang berada di sana harus kita “challenge” motif serta ide yang dibawanya. Miris memang, ketika masih terus mendengar barbagai nyiyiran “kapasitas tanpa isi tas percuma”, “rakyat butuhnya nasi, bukan narasi”, “gagasan sudah basi, transferan yang paling dinanti”.

Tentu kita semua ingin mengakhiri segala salah kaprah, serta kebrutalan dalam memahami konstelasi politik di negeri ini. Pertanyaan apakah itu semua bisa kita lakukan. Seperti biasa, Bisa, asal kita semua mau dan siap menjalankannya.

Oleh: M Imron Rosadi (Sekretaris DPW Partai Gelora Lampung)

banner 1080x1080
close
Banner iklan disini